Gloomy Day





Akan ada suatu momen dimana segala sesuatunya menjadi buram. suatu momen dimana kamu akan berharap bisa melihat masa depan lagi dengan jelas. 
Berharap kamu bisa jadi dirimu yang dulu yang tahu pasti akan kemana, dan jika sedang tersesat akan selalu ada orang-orang yang menerima, akan ada rumah untuk kembali.

Akan ada suatu momen dimana semua yang terlihat jelas, menghilang. dimana kamu harus memulai dari awal meraba-raba. Kemana? Bagaimana?

aku tahu akan ada suatu momen ketika harapan itu hanya terdengar seperti mitos dan keberhasilan hanya fantasi yang diciptakan media. 

tapi aku mau kamu tahu, ketika momen itu datang, percayalah kamu tidak sendiri. Percayalah selalu ada rumah, selalu ada orang-orang baik yang akan mengulurkan tangan dan memberi terang. Tidak mudah memang. Kehilangan kepercayaan kepada segala hal itu wajar. Kecewa itu wajar, marah juga. Bersedihlah secukupnya. Jangan biarkan air mata membuat jalanmu buram.

aku juga tahu, terkadang kamu merasa sendiri. takut mengeluarkan suara karena takut tidak ada yang mendengar. Selalu menjadi pendengar tidak salah kok. Tidak selamanya kamu akan berada di sudut remang-remang suatu pesta. Lagi-lagi aku ingin mengingatkan, akan ada waktu nanti untuk lampu sorotmu.

Ingatlah, jika beban di pundakmu tak lagi tertahankan, lepaskan satu-satu. Beristirahatlah, karena esok kamu harus lebih kuat.

Bukankah kita sepakat, hidup ini seperti buku dan kitalah penulisnya. Semua yang terjadi adalah buah dari keputusan-keputusan kita di masa lalu, keputusanmu! Tidak ada yang salah. Semua hanya memberi warna untuk ceritamu, apakah itu keputusan yang konyol, sedih, tolol, atau kecewa. Semuanya akan indah karena merekalah pondasi dari buku langka ini.



0 komentar: