Sinopsis Film Vanishing Time: The Boy Who Returned

Kau pernah bilang, kan? 
Sekalipun ada dunia lain, selama itu bersamamu... 
Semuanya akan baik-baik saja.



Setetes pertanyaan random nih :Pernah nggak sih kalian berpikir untuk menghentikan waktu? atau terjebak di sebuah pulau tak berpenghuni?

Nah, film vanishing time ini kurang lebihnya menceritakan tentang dunia yang berada di dimensi yang berbeda dengan kita. Kalo diliat dari judulnya, kalian pasti sudah bisa menduga film ini tentang apa. Ceritanya diawali oleh Soo Rin, seorang anak baru di sekolahnya yang dinilai freak oleh teman-temannya karena suka menulis blog tentang misteri, yah semacam blog-blog horor gitu lah. Anak SD yang sudah menulis blog itu kalau di Indonesia sudah lumayan canggih ya, jadi kayaknya sih si Soo Rin ini pindahan dari kota, Seoul maybe? #cucoklogi

Suatu sore Soo Rin bertemu dengan Yeo Seong Min, seorang anak yatim piatu yang ternyata sudah membaca semua tulisan Soo Rin di blognya. Sebagai anak kecil yang memiliki banyak waktu luang alias kerjanya cuman main-main doang, mereka akhirnya memutuskan untuk melakukan sebuah ritual yang pernah di tulis Soo Rin di blognya. 





Sampai disini gue sempat sok tahu dengan menduga-duga kalau mereka akhirnya ke dimensi lain gara-gara main game horor manggil hantu, tapi kalau dilihat dari trailernya sudah pasti bukan ini penyebabnya. Time goes on, Seung Min dan Soo Rin semakin dekat, bahkan Seung Min satu-satunya anak yang mengerti huruf baru yang diciptakan Soo Rin. Iya, huruf baru yang bentuknya mirip gambar-gambar UFO dan bunga-bunga tidak jelas.





Suatu hari, Soo Rin bertemu dengan Seung Min dan 3 orang teman lainnya yang saat itu sedang berencana untuk bermain di hutan. Di saat anak-anak jaman sekarang main game bahkan punya facebook dan pacarannya manggil ayah bunda, mereka malah memilih untuk main di hutan. yah, tipikal anak-anak desa yang bahagialah pokoknya.Well, singkat cerita mereka menemukan gua di hutan yang hanya bisa dimasuki oleh anak kecil saja. Di dalam gua tersebut mereka melihat sebuah benda berbentuk telur misterius yang bikin gue ingat tentang telur alien dan dinosaurus. Menurut legenda setempat, konon setiap bulan purnama akan muncul sebuah gua misterius di dalam hutan tersebut yang di dalamnya terdapat monster pemakan waktu. Rada-rada imajinasi berlebihan sih, tapi namanya juga legenda, emang ada yang masuk akal?



Singkat cerita, Seung Min memutuskan untuk mengambil telur misterius tersebut dan memecahkannya. Disinilah terungkap bahwa legenda setempat tentang monster pemakan waktu itu benar adanya (Halah.. bahasa gue), walaupun penampakan monsternya sama sekali nggak ada tapi sesuatu di dalam telur tersebut menyebabkan terhentinya waktu bagi ketiga anak lelaki tersebut. Sementara itu Soo Rin masuk kembali ke dalam gua untuk mengambil jepitan pemberian ibunya yang tertinggal tidak ikut dalam dimensi lain seperti ketiga temannya. Hal ini menyebabkan Soo Rinlah satu-satunya anak yang selamat, dan ketiga temannya menghilang.

Well, gue akan ngasih bintang 7 dari 10 untuk film ini. Alasannya karena konsep ceritanya sudah bisa ditebak dari nonton trailer dan judulnya, udah gitu ceritanya juga menurut gue sih lumayan pasaran dan tentunya ending menyedihkan yang tidak memuaskan hati hamba ini, but still gue kasih bintang 7 karena akting Kang Dong Won yang sedih-sedih minta dipeluk sepanjang film bahkan nangisnya menurut gue asli banget, berhasil membuat gue jatuh cinta dan kemudian spazzing foto-foto dia di google. Sangat berbeda dengan Tae Goo Eom yang beneran akting layaknya figuran (mungkin disuruh sutradaranya kali ya...), padahal kan  ketiga anak ini harusnya ditonjolkan karakternya, jangan cuman si Seung Min saja. Film ini memang nggak berhasil bikin gue mewek atau kessel sampe mau ngelemparin laptop kantor yang gue pakai nonton kala itu, tapi cerita yang mengambil sudut pandang dari Soo Rin ini lumayan bikin terharu dan membekaslah kalo gue bilang. Shin Eun Soo juga bermain dengan sangat cantik di film ini. Segala kefreakannya dia mulai dari tertarik dengan hal-hal mistis sampai menciptakan huruf rahasia yang cuman dia dan Seung Min doang yang ngerti bikin gue teringat masa kecil gue yang rada-rada freak dan alien banget. Oiya, nilai plus dari film ini juga adalah lokasi pengambilan gambarnya yang total banget, bisa dilihat dari rumah tua di hutan yang dibuat sedemikian rupa dan menurut gue bagus banget.

Buat kalian yang suka drama fantasy, vanishing time ini merupakan film yang bisa gue rekomendasikan. Well, pelajaran yang bisa didapatkan dari film ini adalah.....jeng jeng jengggg :


  1. Jangan suka main di hutan, kalo orang tua kasih tau jangan ngeyel. Kan nggak lucu kalo ilang kayak Seung Min dkk, kalian main masak-masak aja di rumah tetangga.
  2. Kalo ada telur misterius apalagi yang mengeluarkan cahaya silahkan di ambil, kali aja bisa jadi jimat atau telur alien (cuci otak..)
  3. Mulailah dari sekarang membuat huruf baru kayak si Soo Rin, walaupun gue juga nggak ngerti faedahnya apa.
  4. Kalo ada Om-Om yang ngaku-ngaku teman kalian, jangan di percaya. Bisa aja kan dia pedofil.
Segitu aja ya review ampas gue yang nggak berfaedah, yang pasti film ini recomended bangett!!!




1 komentar:

Hi, there

Dear Me June 28th 2019,

Hi kamu, apa kabarmu di masa depan? Apa kamu baik-baik saja? 
Hari ini aku menyempatkan diri untuk menulis sepucuk surat untukmu di sela-sela kesibukan kantor yang akhir-akhir ini menyita sebagian besar waktuku. Tahukah kamu, aku menulis surat ini beberapa hari setelah ulang tahunmu yang ke 23. 

O iya, sekedar mengingatkan, ulang tahunmu baru baru ini tidak terlalu menarik, setidaknya tidak semenarik tahun-tahun yang lalu. Iya, teman yang dulu di bangku kuliah sekarang masing-masing sibuk mengejar mimpi, ada yang melanjutkan study, ada yang kerja kantoran, bahkan ada yang sudah bangun usaha (oya, sekarang sudah punya usaha belum?)... semoga ulang tahunmu yang ke 30 lebih menarik ya...

Tujuh tahun kedepan, aku berharap kamu masih bisa meluangkan waktu untuk membaca sedikit omong kosong yang akan kutuliskan di surat ini, mungkin kamu akan tertawa dan menganggap betapa bodohnya aku yang masih meluangkan waktu untuk memperhatikanmu di masa depan. 

Masa depan ya? hmm... untuk sekarang aku sudah tidak bisa melihat gambaran itu dengan jelas. Ingatkah kamu ketika masih duduk di bangku SMA? Ingatkah kamu bagaimana kamu dapat melihat dengan jelas masa depan yang kamu inginkan: Jalan-jalan ke luar negeri (kalau bisa ketemu jodoh disana ala-ala film Hello,Stranger), menikmati sunset di Pantai Sanur, membeli sebuah kamera (sejak SMA memang ingin jadi fotografer ya, sayang dana tidak mendukung hehe...) dan jalan-jalan ala backpacker dengan ransel besarmu, menerbitkan novel, dan membangun rumah sederhana? Mimpi-mimpi yang sering kamu tuliskan di setiap sudut catatan buku matematikamu sekarang apa kabar? atau jangan-jangan sudah terlupakan ya? Jangan sampai deh, apalagi daftar barang yang akan kamu beli setiap tahun yang kamu tuliskan di dinding kosan lamamu. Itu penting loh ya... biar uangmu tidak habis percuma

.


Jujur sekarang ini aku sedang membayangkan bagaimana kehidupanmu disana, apakah sudah sukses? sudah berapa banyak prestasi yang berhasil kamu capai? Sudah berapa banyak buku yang sudah kamu baca? masih suka nonton drama korea sampai dini hari? saat ini aku memang sangat menyukai drama korea dan beberapa boyband baru, sayang ya EXO tahun ini meredup jadi pindah idol deh. Sekarang aku penasaran boyband mana lagi yang jadi Biasmu, atau justru sudah berganti selera karena bertambahnya usia? 

Apa kabar dengan kebiasaanmu menyisihkan sedikit penghasilan untuk membahagiakan diri sendiri seperti nonton film di bioskop sendiri sampai membeli cat kuku dan pulpen lucu yang hanya bertahan 2 minggu sebelum akhirnya hilang entah kemana? hahaha... kosanmu itu memang seperti house of dissapear ya... ada tuyulnya kali... Apa kamu masih suka jalan di mall sendiri sepulang kerja, memasang headset sembari bersenandung kecil mengikuti lagu 'i dont wanna cry'nya Seventeen? Ingat, jangan terlalu terbawa suasana ya. Aku tahu kamu sering terbawa suasana ketika mendengarkan lagu-lagu kpop, padahal tahu artinya juga dari google. Apa sekarang kamu masih sering tiba-tiba merasa di negara lain ketika mendengar sebuah lagu yang bagus? Apa kamu masih ingat bagaimana kamu sangat suka lewat sekitaran pantai ketika senja, tentu saja dengan ditemani lagu Untitled-nya Gdragon dan diam-diam menghayalkan ini itu. Hmm, jangan terlalu merepotkan Mas Gojeknya ya.... 

Apakah sekarang kamu sudah menikah? Hahaha... pertanyaan gila kan? aku yakin di usia ini kamu masih sibuk mengejar karir, memenuhi kewajiban adat (maklum orang toraja,hehe..), dan sibuk mengumpulkan pundi-pundi untuk bisa ke luar negeri dan 'menikmati hidup' seperti yang saat ini kulakukan. 
Mungkin di usia mu itu orang akan sering bertanya 'kapan nikah?', 'calonnya mana?', bahkan di usia 23 tahun sekarang pun sudah ada beberapa selentingan pertanyaan dari keluarga. Apakah jawabanmu masih sama : "Jika belum menemukan yang cocok, kenapa harus buru-buru". Untuk seorang wanita, menikah di usia 30 rasanya sudah lumayan tua bahkan terkesan 'terlambat', maaf loh ya mungkin kata-kataku sedikit menyakitkan. Masih ingat kata-kata Mama? "lihat teman-teman seangkatanmu yang bahkan sekarang sudah memiliki momongan", apakah di usiamu yang sekarang, masih diomeli? Hahahaa kalo iya, aku hanya bisa tertawa.

Tapi aku yakin, bahkan seperti 7 tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya, menikah kamu tempatkan di urutan kesekian dari daftar mimpimu, urutan terakhir kalau tidak salah dan seperti yang selalu kamu katakan, menikah bukan satu-satunya cara untuk bahagia kok... dan aku setuju, nggak usah ikut-ikutan! Kita sama-sama tahu kamu belum siap diatur sana sini sama suami dan mama mertuamu. Hahahahaa... Jangan berubah yah untuk yang satu ini, aku yakin mengejar mimpi jauh lebih penting daripada memikirkan rumitnya pernikahan. Walaupun begitu, aku berharap suatu saat nanti ada yang bisa mengubah pikiranmu tentang itu. 

Akupun penasaran apakah kamu sudah move on dari orang itu dan kembali mencari si Tatsuya. Masih ingat novelnya ilana tan yang berjudul Autumn in Paris kan, waktu itu Fujiwara Tatsuya berhasil membuatmu jatuh cinta, bahkan sampai aku menulis surat ini pun aku masih berharap di masa depan kelak kamu dapat bertemu sosok dengan kepribadian sebaik dia (imajinasi banget kan ya..). Apa daya, hobby baca memang harus siap menampung ribuan imajinasi kan ... 

Oya, jangan sampai jodohmu jauh ya kalau masih pasang standar tinggi. Masih ingat kan bagaimana kamu sangat selektif kalau soal pasangan, harus lebih pintar darimu kalau tidak salah, tapi itu tidak akan susah secara kamu tidak pintar-pintar amat ya kan 😋😋...  Yah, aku sih setuju...  Cari jodoh kan harus seperti itu,  lelaki yang smart akan tahu bagaimana membahagiakan pasangannya. Bahkan diam-diam kamu berharap suatu saat nanti bertemu Tatsuya dan menjelajahi tempat-tempat romantis di seluruh dunia.  Aku doakan ya... 😊

Aduh maaf nih,  membuang-buang waktumu dengan membahas hal yang tidak penting, padahal harusnya aku menanyakan kabarmu. Kamu baik-baik ya disana,  jaga kesehatan, jangan suka begadang (iya aku tahu kamu insomnia tapi kurangi mengkonsumsi kopi) rajin-rajinlah menulis apapun itu, karena sepertinya itulah cara paling ampuh untuk mengalihkan perhatianmu dari setiap tekanan yang kamu alami. Last but not least, rajin membaca ya, jangan cuma novel saja karena kalau kata iklan entah apa,  wanita yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas. 

Mungkin itu saja yang ingin kusampaikan, terimakasih sudah membuang-buang waktumu untuk membaca surat yang tentu tidak berfaedah ini. 




Dariku, dirimu tujuh tahun lalu.... 


0 komentar: