What Now?

This is July 16th 2019

Hi, welcome to my blog!
Disini gue bakalan nulis tentang semua shit toughts biar nggak terlalu stres.




So, hari ini tiba-tiba aja kepikiran tentang masa depan. Apa yang akan gue lakukan 5 tahun dari sekarang atau lebih ke short termnya apa yang kira-kira bisa gue capai tahun depan.

Tidak mungkin bisa memikirkan hal ini tanpa harus refleksi ke belakang dan tentu mikirin apa saja pencapaian yang sudah bisa gue capai sejak tahun lalu sampai tahun ini. Kenapa tahun lalu? Karena tahun-tahun sebelumnya gue selalu merasa kalau pergerakan 'Pencapaian' gue terlalu selow dan tidak begitu menyenangkan untuk diceritakan hehehe.

Jadi ada masa dalam hidup dimana gue mulai memikirkan banyak hal dan tentunya sudah lebih aware dengan masa depan. Mari kita jabarkan satu-satu biar kalian yang baca tidak bingung. LOL


  • Masa Kuliah

Bisa dikatakan ini adalah masa transisi. Masa dimana gue masih struggle dengan keuangan (ini sih sampai sekarang ya), tugas-tugas yang numpuk, organisasi kampus, pacaran (ecieh), trying so hard to fit in dengan pergaulan (suka insecure dengan penampilan dan tentu keuangan), masih mencari jati diri (ini juga masih sampai sekarang), dan juga merupakan waktu dimana gue masih berandai-andai gimana rasanya punya uang sendiri dan bisa belanja baju baru tiap bulan. 

Tapi harus gue akui, ini adalah masa-masa paling menyenangkan dan memusingkan. Bicara tentang pergaulan, masa kuliah menjadi sebuah masa dimana gue menikmati enaknya punya banyak teman, bisa tampil di depan umum bahkan menjadi MC. Dibandingkan dengan waktu masih SMA, i was a shy little girl with her books yang selalu insecure dan susah memulai pembicaraan yang menyenangkan bersama orang lain. Jangankan berbicara, mau senyum ke orang aja susah. 

Nah kok malah pusing padahal punya lingkungan yang baik dan teman yang menyenangkan? Yuppp, untuk bisa mencapai ke titik tersebut, tentu a stupid girl like me needed a lot of hard work. Dimulai dengan gabung organisasi ini itu dan harus berbicara dan menghadapi orang dengan kepribadian yang macam-macam plus harus deal dengan diri sendiri yang aslinya introvert bla bla bla (ini kayaknya harus dibuatkan tulisan lain).

Tau kan gimana nggak enaknya masa ospek, organisasi kampus pun punya caranya sendiri untuk mendidik newbie-newbie yang masih membawa sifat-sifat manjanya dari SMA. Pusing? Of course! Belum lagi jadwal kegiatan yang terkadang bentrok dengan kuliah dan kerja tugas. Oh dan jangan lupa drama-drama di dalamnya. Asli pusing!!

Nah pencapaian gue di masa ini adalah gue belajar untuk mengenal orang-orang dengan kepribadian mereka yang unik dan sadar betapa pentingnya relasi dan teman. Oya, disini juga gue akhirnya bisa menjadi seseorang yang berani berbicara dan bersosialisasi.

  • Masa Kerja di Toko Buku (masih sambil kuliah)
Tidak terlahir dari keluarga Sultan membuat gue harus mengalami yang namanya MISKIN. Meski kuliahnya dibiayain beasiswa (tipikal cewek-cewek miskin di drama korea), tapi ujian dan uang kos siapa yang biayain? Mau cari om-om tapi kurang cantik. Mau pacaran sama Go Jon Pyo tapi ini real life bukan drama. Solusinya ya harus kerja sambil kuliah. 

Gimana, udah kebayang belum gue pusingnya kayak apa. Kalau belum, sini gue jelasin lagi. Jadi gue kuliah pagi sampai siang, nongkrong dikit di organisasi, ikut rapat kalau ada ya, pulang ke kosan buat masak dan makan siang. Jam 3 sudah harus ke Mall. Bukan buat belanja ya, tapi buat kerja. Kerja sampai malam sekitar jam 11, kemudian kembali ke kosan buat kerjain skripsi sampe subuh. Besoknya gitu aja terus sampai lulus, nggak heran penampakan gue kayak mayat hidup.

Awalnya gue pikir kerja di toko buku itu menyenangkan karena bisa baca buku gratis. Ternyata oh ternyata, tidak semudah itu ferguso! Bayangkan 8 jam harus berdiri, istirahat cuma 30 menit, display buku dan angkat-angkat returan ke gudang. Belum lagi harus melayani customer dan sebisa mungkin menghapal semua buku biar gampang nyarinya. Oh dan buat kalian yang suka komplain di toko buku fucck yaa

Nah, di stage ini gue mulai belajar mandiri dan dengan sendirinya punya rasa malu untuk minta uang ke orang tua. Beli HP dan laptop pake uang sendiri (Oh semua hapeku sih pake uang sendiri ya #SOMBONG). Maksud gue tuh beli apa-apa pake uang dari kerja keras sendiri, bayar ujian, bayar print skripsian dll.  Seneng akhirnya bisa punya Smartphone kayak teman-teman lainnya (sebelumnya pake Blackberry dan Samsung tab). Waktu itu gue beli Sony, setelah berbulan-bulan liatin dia dari jauh wkwkwkkwk mahal sih! Walaupun akhirnya dicuri  sepaket sama laptop dan blackberrynya, disitu gue sadar bahwa barang-barang itu hanya titipan dan gue harus belajar ikhlas no matter what happen. 

Tapi bukan itu intinya, di masa ini gue belajar kerja keras, kurangin mengeluh dan banyakin bersyukur. Dan di masa ini juga pertama kali gue rasain enaknya bisa mencicipi sebuah 'Pencapaian' yaitu smartphone tadi, dimana gue harus lewat depan tokonya tiap hari dan bersabar nabung selama kurang lebih 3 bulan. Walaupun harus struggle karena masih sering suka iri sama orang lain, tapi yah itulah namanya proses!
  • Masa Kerja di perusahaan yang sekarang
Lulus kuliah, gue masiiiiiih aja kerja aja di toko buku. Disitu kadang suka iri dengan teman-teman yang kerja di bank atau perusahaan lainnya. Akhirnya ijazah mereka kepake. Paling gobloknya karena gue iri dengan mereka yang bisa melanjutkan pendidikan ke S2. I mean, sadar dong lo bukan anak Sultan! atau keirian goblok lainnya kalau liat instastory teman-teman yang jalan-jalan padahal masih pengangguran, duit darimana coba? wkwkwkkwk

If you know me, kalian pasti tahu gimana berambisinya gue buat lanjut sekolah lagi. Tapi bagaikan pungguk merindukan bulan, itu cuma sekedar angan-angan belaka. It won't happen. Apalagi harus dihadapkan pada realita dimana gue harus menyampingkan mimpi sendiri untuk membantu keuangan keluarga. 

It's Okay, i said to myself. We still can make it one day!

Pada suatu hari dapat tawaran dari atasan untuk dibiayi kuliah S2. Jujur itu masa tergalau yang pernah gue alami. Secara logika i need that help, tapi entah kenapa kebiasaan sok kuat dan tidak ingin menerima bantuan orang lain seakan lebih kuat. So i gave up that opportunity. Gue bilang sama diri gue sendiri, kalau mau kuliah pake uang sendiri jangan harapkan bantuan dari orang lain!

Selama kerja di perusahaan baru ini, bisa dibilang rejeki lumayan oke. Disini akhirnya gue bisa mencicipi pencapaian lainnya semisal bisa belanja baju baru di mall, ngetreat diri sendiri dengan makan makanan yang sedikit pricey, beli kosmetik ini itu bahkan jalan-jalan ke Bali. Tahun lalu juga gue akhirnya mencentang salah satu bucket list gue yaitu kamera! yayy! 

What now?

Bulan lalu, gue resmi bekerja 2 tahun di perusahaan ini. So what now? Pertanyaan ini tiba-tiba menyerang gue pagi-pagi tadi. Step selanjutnya apa? apakah selamanya gue akan kerja di perusahaan ini?apakah selamanya gue akan numpang di rumah orang? apakah selamanya gue akan di Makassar?

Semua pertanyaan yang gue sendiri nggak tahu jawabannya. Akhirnya sebelum kerja laporan, gue mencuri waktu untuk berdiskusi dengan diri sendiri dan menjawab pertanyaan ini.

The answer is....a year from now gue sudah harus punya pekerjaan di tempat lain, spesifiknya di kota lain! Kenapa? karena gue bosen dengan kota ini. Gue butuh suasana baru. Selain itu, gue merasa 2 tahun ini terlalu nyaman dengan keadaan gue padahal its not okay! semakin lo merasa nyaman, akan semakin susah buat berkembang. Yang ada bukannya grow malah die!

5 tahun dari sekarang, di usia 30 tahun (adek gue yang kuliah jg udah lulus) gue pengen punya pekerjaan di luar negeri dan gue kudu ngechallange diri sendiri dengan ini. Oya, dalam perjalanan menuju usia 30 itu, gue sudah harus bisa jalan-jalan sendiri ke Eropa, minimal sekali. 


Oya, sebelum mengakhiri tulisan nggak penting dan penuh angan-angan ini gue juga pengen bilang kalau Tuhan memberkati, tahun depan sudah harus bisa ke luar negeri kayak Thailand atau Vietnam gitu. Ini nggak muluk-muluk ya, biar gampang aja gitu diwujudinnya.

 

1 komentar: