Bira, once upon a time! |
Gue pernah ngebaca ini “ide bisa muncul kapan aja. Tapi nggak bisa
diterjemahkan dalam bentuk tulisan kapan aja” di salah satu blog yang rajin
gue baca setiap kali ada updatean,
dan GUE SETUJU. Ide selalu ada kapan saja, ketika duduk di boncengan salah satu
driver gobek(inisengajabukantypo), ketika bangun terlalu cepat di pagi hari
(baca: bangun jam 3 entah kenawhy, lalu tidak bisa tidur sampai jam 5 dan
berakhir dengan telat ke kantor kemudian merekayasa 1001 alasan ke supervisor),
ketika sedang mengerjakan laporan bulanan bahkan ketika sedang di toilet
membuang sesuatu(?).
Tapi nggak semua ide bisa
dituangkan dalam bentuk tulisan kapanpun dan di mana pun. Kadang suka dongkol
sendiri ke otak gue karena memunculkan ide-ide absurd di saat-saat yang tidak
tepat, terkadang ide tersebut bikin gue galau sendiri karena terjebak antara
pilihan “Tulis aja” or “Keep it for yourself” karena nggak semua isi di pikiran
kita bisa diterima oleh pembaca. Oke sekarang gue terdengar seperti Raditya
Dika yang punya banyak pembaca, padahal mah cuman teman kantor dan member
grupchat line, itupun pada akhirnya jadi bahan bullyan. (Aku sabar kok, aku
kuwat!) :’)
Ngomongin soal Raditya Dika,
beberapa menit sebelum menulis ini, gue sedang menikmati weekend unfaedah
dengan secangkir kopi Toraja (plus nggak ke gereja) sambil membaca buku terbaru
Bang Radit (sok sok akrab -_-) berjudul Ubur-Ubur Lembur YANG NOTABENE udah
kucel kayak uang yang nggak sengaja ikut kecuci dalam kantong celana. Sebenarnya
buku ini udah gue tamatin dari beberapa hari lalu, which is gue berniat buat
minjemin ke temen kantor yang bahkan sampai sekarang belum kesampaian.
Seperti buku-buku Bang Radit
sebelumnya, gue biasanya baca ulang bab yang gue suka kalau lagi gabut dan ini
yang menurut gue jadi nilai plus buat semua buku Raditya Dika yang menurut gue
unik karena menyuguhkan cerita berbeda di setiap babnya, nggak bikin bosen
apalagi nunggu nggak jelas endingnya kayak apa, nasib karakternya gimana, nggak
halu halu bangetlah pokoknya, beda dari novel-novel pada umumnya.
Nggak tau juga gue jelasinnya
gimana, secara skill penulisan gue masih receh, lagian ini gue nggak lagi nulis
review buku kok. I mean, I know why. I
just can’t write it down. Sama halnya kalo kalian tanya kenapa gue suka
baca buku, and all I can say is because I
like it, no I love it!, atau kalo lagi mood menjelaskan, paling bilang karena
gue bisa berasa lagi di luar negeri atau lagi di sebuah atmosfir yang berbeda
atau berasa kenal dan bahkan berteman dengan karakter yang gue baca dan
berujung gue didiagnosis gila oleh mereka. Ya pokoknya gitu, nggak tau juga
jelasinnya gimana.
Salah satu bab favorit gue di
buku Ubur-Ubur Lembur ini adalah ‘Percakapan dengan seorang artis’, artis yang
dimaksud Bang Radit disini tak lain tak bukan adalah Prilly Latuconsina, yang
tanpa perlu gue jelasin lebih lanjut, kalian seperti halnya 50% penduduk di
Indonesia, pasti udah tau siapa. Itu loh yang main di GGS (Ganteng Ganteng Sekong,
eh maksudnya ganteng ganteng serigala ala ala Jacob di film Twilight). Part
favorit gue adalah :
‘Kadang aku suka ngerasa kangen, loh.’ Prilly tersenyum tipis. Dia lalu
melanjutkan perkataannya, ‘Tapi nggak tau sama siapa.’
‘Maksudnya?’ Tanya gue.
‘Iya. Aku ngerasa kangen tapi nggak tahu apa yang dikangenin dan siapa
yang dikangenin.’
Udah ah, capek ngetiknya. Kalian baca
sendiri aja di halaman 155.
Gue sempat bengong beberapa saat
setelah baca part ini, like blank for 20 seconds. Nggak tau otak gue mungkin
lagi mendadak cuti berpikir, dan disini gue beneran nggak mikir, I mean gue
mikir tapi nggak tahu lagi mikirin apa. Seabsurd itu sampai nggak bisa gue
defenisikan sama sekali. I mean, I knew this feeling! gue sering banget
ngerasain hal se-absurd ini, kangen tapi nggak tahu kangen sama siapa atau apa.
Kemudian gue mikir, apa ini tanda-tandanya gue akan segera debut jadi artis? Apaan
dah
Pernah nggak sih kalian ngerasa
kangen, tapi nggak tau kangen sama siapa?
Ada sebuah moment dimana gue bisa ngerasa
rindu sama seseorang, tapi nggak tau siapa, apa gue rindu sama hantu? Oke ini
halusinasi sesaat, apa gue lagi rindu sama oppa? Ini lebih halu lagi. Apa jangan-jangan
dulunya gue pernah punya pacar kemudian amnesia kayak di drama Goblin? HAHAHAHAHA Apa gue
GILA? I don’t know. Biasanya perasaan kayak gini muncul pas lagi sendiri di
rumah, pas lagi cari buku di gramedia, pas nyium aroma parfum tertentu, for me
biasanya aroma melati atau bunga kopi. Bahkan dengan melihat ranting pohon kering di pinggir jalanpun, gue be like 'it reminds me of someone'. Like I miss someone, tapi nggak tahu
SIAPA!
Rasanya ya seperti kalian lagi kangen sama pacar, tapi nggak tau dah
pacarnya siapa, wong pacar aja nggak punya. Mantan bukan, orang tua juga bukan
soalnya kalo kangen ortu biasanya langsung telepon yang kemudian berujung
dikacangin karena Ndok Pian lagi sibuk main game onet di HP barunya. Sigh!
Di luar sedang hujan ketika gue
nulis ini. Its 18.48 PM. Orang rumah belum pulang, mungkin lagi
family gathering atau sekedar jalan-jalan di mall sekeluarga which is gue nggak
ikut, bukan karena nggak diajakin tapi karena emang lagi pengen di rumah aja,
menikmati weekend ala ala home alone sambil dengerin suara-suara aneh dari
lantai 1, dan Merenung sambil menatap layar Pak Aji (nama laptop gue) bengong. Sesekali gue ngecek notifikasi whatssap dan line, seolah sedang menunggu pesan dari seseorang, but who?
Ada banyak hal yang kita rasain
tapi nggak tau gimana cara jelasinnya, apalagi kalo ada yang nanya kenapa? Kok
bisa? Kadang gue suka jalan-jalan sendiri sambil dengerin lagu pake
headset, beli jepitan rambut yang kemudian hilang 3 hari kemudian, nonton film
sendiri, ke gramedia buat cari buku entah apa dan kemudian berakhir dengan
nongkrong di McD sambil menikmati Fanta float sendiri, berhalusinasi sedikit dan lalu mikir “ini gue
lagi ngapain?”, atau ketawa kayak orang gila setelah baca grup chat alay di
whatsapp, atau baper chattan bareng robot, like I don’t know why, mungkin gue segitu
nggak ada kerjaannya. Nggak semua hal butuh alasan kok.
Seperti yang gue bahas di
paragraph awal, nggak semua ide bisa dituliskan seperti rasa, nggak semua bisa didefenisikan. Ya seperti sekarang
ini, rasanya otak gue udah overload dengan ide-ide absurd yang antri buat gue
ketik tapi bahkan di paragraph yang kesekian ini, gue masih belum bisa
menemukan cara terbaik buat nulis apa yang ada di kepala gue dan justru
berujung menulis tema absurd ini.
I just wanna say, I MISS YOU!
POKER899 adalah situs POKER ONLINE TERBESAR DAN TERPERCAYA di INDONESIA yang menyediakan permainan judi online POKER TEXAS,CEME,CEME-KELILING!,DOMINO!,CAPSA!,SUPER-10!,OMAHA!. Didukung oleh customer service kami yang ramah dan siap membantu Anda selama 24 jam non stop. POKER899 menjamin keamanan data member dan menjamin permainan POKER ONLINE di POKER899 bebas dari ROBOT atau 100% REAL PLAYER vs PLAYER. Disaat Agen lain mengharapkan Anda kalah, POKER899 Justru mengharapkan Anda MENANG, karena kemenangan anda adalah kemenangan kami juga. POKER899 memberikan Bonus dan Event menarik setiap bulan dengan hadiah senilai jutaan hingga ratusan juta rupiah.
BalasHapusKeuntungan bermain di POKER899 adalah :
-Bonus TurnOver 0,3% - 0,5%
-Bonus new member Rp.10.000,-
-Bonus Referral 10%
-Sistem Bonus paling besar
-Proses Deposit & Withdraw yang sangat cepat
-100% Player vs Player
-Sistem keamanan yang sangat di unggulkan
-Server yang ringan dan mudah untuk di akses
-Support Android & IOS
-Minimal Deposit Rp.15.000,-
-Minimal Withdraw Rp.15.000,-
-Live chat 24 jam nonstop